Sabtu, 14 Desember 2013

Renungan Untuk Bangsaku

Jangan terlalu mudah terprovokasi oleh isu-isu ringan dan tidak bermutu yang sifatnya kontemporer namun dampaknya jangka panjang. Tidakkah kalian belajar dari sejarah tentang strategi politik Belanda melumpuhkan sebagian besar kepulauan Nusantara? Bukankah semua dapat disikapi dengan bijaksana tanpa harus mengeluarkan pernyataan yang keliru bahkan justru menunjukkan kepura-puratahuan atas segala hal? Alangkah mirisnya melihat mereka yang disaat mendengar atau membaca sebuah atau beberapa berita tiba-tiba muncul dengan berbagai komentar yang tidak dibangun diatas wawasan ilmiah.

Sebagai contoh kasus, saya teringat dengan dengan pandangan salah seorang dosen UNHAS yang menganggap saat ini terlalu banyak lahir politisi dari sekedar modal membaca, mengumpulkan, dan mengaitkan berita satu dengan yang lainnya dari berbagai media dan surat kabar kemudian berangkat dari modal bacaan tersebut berani membangun sebuah kerangka "teori baru". Padahal teori yang dihasilkan tidak lebih dari teori konspirasi yang tidak bermutu.

Seandainya orang-orang lebih berbicara sesuai dengan kadar ilmunya maka sungguh hal ini adalah sangat baik bagi diri pribadi dan bangsa. Bukankah diantara ciri-ciri dekatnya akhir zaman ketika ramai bermunculan para "ruwaibidhoh" Apakah itu ruwaibidhoh? Mari kita simak hadits berikut ini:

" سيأتي على الناس سنوات خداعات يصدق فيها الكاذب و يكذب فيها الصادق و يؤتمن فيها الخائن و يخون فيها الأمين و ينطق فيها الرويبضة . قيل : و ما الرويبضة ؟ قال : الرجل التافه يتكلم في أمر العامة "

“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan; pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani). Riyadh, 14 Shafar 1435 H (Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar